Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan lakukan ini pada Adsense Anda!

Saya mulai kenal apa itu adsense sekitar oktober 2018 ahir, dan dari oktober 2018 sampai januari 2019 saya sudah ngebanned in 3 akun PO.

Februari 2019 udah bisa ternak adsense, Februari sampai Juli 2019, riset fb ads to adsense, ngebanned in 3 akun kalo gak salah, 


Tapi sudah mulai nemu cara optimasi dll. 


Oktober 2019-februari 2020, udah agak tau cara kerja adsense, jadi main fb ads to adsense udah bisa, dan terahir PO maret 2020, trus pensiun karena pengen belajar SEO. 


Dari tahun 2018 sampai 2020 ini saya alhamdulilah sudah ngelakuin puluhan atau ratusan kali testing untuk adsense sendiri. 


dan berikut ini adalah kesalahan yang pernah saya lakukan dan harus dihindari, mungkin kawan-kawan sudah banyak yang tau, tapi ya setidaknya saya akan share lagi


#1. Menggunakan Pop-up dan pop Under traffic

Ini adalah kesalahan pertama saya dulu, beli traffic pop under dan dikirim ke blog adsense, pertama main sih bisa PO tapi ahirnya Banned semua.


paid traffic boleh dan diijinkan oleh google, selama trafficnya bagus dan visitor datang ke website karena keinginanya sendiri, bukan karena push dari pop under. 


Saya pernah mengakali ini dengan mengganti refferer popunder saya dengan fake refferer. 


antara lain, google refferer, facebook refferer, twitter refferer, youtube refferer, redirect refferer dll. (hasil riset sendiri).


Pikir saya sih supaya adsense tidak mendeteksi darimana sumber trafficnya berasal, di analytics sumbernya sudah bagus dan terlihat bagus,


tapi ternyata tetep banned. jadi intinya tetep jangan pakek popup atau popunder.


#2. Pakek floating ads yang dutupin konten

salah satu alasan adsense di banned itu adalah karena invalid klik, atau klik tidak valid, 


klik tidak valid ini bisa diakibatkan oleh :

  • 1 visitor klik iklan beberapa kali
  • Klik tidak disengaja
  • Klik di adsense banyak tapi konversi iklan adword nihil. 

Saya sudah pernah pakek dan banned juga, wkwkk, janga dicoba, yang boleh itu iklan sticky di footer seperti punya e searchenginejournal. iklan ini diijinkan oleh google, dulu saya pernah ikut webinar dari adsense indonesia yang menjelaskan tentang ini. 


#3. Berpikir " Yang penting visitor KLIK"

Dulu main adsense yang dipikirin cuma " gimana caranya biar klik banyak CPC tinggi", tanpa merduliin kualitas klik iklan. 


ahirnya ya klik iklan tidak berkualitas, kemungkinan besar tidak menguntungkan advertiser, konversi iklan kecil, dan website akan terindikasi memiliki konversi yang jelek,


Ini akan memicu smart pricing dari google, karena google tidak ingin advertisernya merugi karena di website kita, kliknya banyak tapi konversi kecil. 


alhamdulilah sih dulu waktu main fb ads to adsense ahirnya tau gimana cara ngakalin biar klik banyak dan insyaAlloh konversi tinggi pakek copywriting yang bagus, 


tapi ya ahirnya saya memutuskan pensiun, karena meskipun klik dan konversi bangus, dan bisa PO dengan aman.


tapi kemungkinan lead yang didapat advertiser juga lead yang jelek, yang ahirnya bakal merugiin mereka.


#4. Kena Ad limit google

Sejak juli 2019, saya menjadi orang yang taat sama tos adsense, saya baca TOS adsense, baca cara kerja targeting, dan apa saja yang dilarang berkali-kali, dengan tujuan bagaimana caranya bisa profit dengan tetap menaati TOS adsense,


dan alhamdulilah berhasil,


tapi kemudian, google meluncurkan fitur pembatasan iklan, 


pertama kali kena pembatasan iklan itu pas masih main fb ads to adsense, awalnya sih bingung, tapi insyaAlloh selama kita memperhatikan TOS google, dan menaati semua peraturan, iklan akan dilepas pas awal bulan ketika habis perhitungan invalid klik, dan penghasilan bulan lalu masuk ke saldo. 


Saya sih belum begitu paham karena belum bener-bener riset, 


namun beberapa alsan pembatasan antara lain,

  • Traffic melonjak dalam waktu yang singkatKlik melonjak dalam waktu singkat
  • high click from single visitor,
  • Sumber traffic sosial media
  • sumber traffic tidak terpercaya
  • ada blacklisted IP yang klik iklan.
  • Bot traffic, dll


sebenarnya sih ada beberapa lagi, tapi ane lupa, 


Kalo misalkan hal diatas terjadi, sistem google akan secara otomatis membatasi iklan anda, semuanya pakek alogaritma ya... 


Setelah iklan anda dibatasi, sistem akan menganalisa traffic anda dan juga interaksi visitor kepada iklan, jika interaksi bersih, dan traffic bersih, maka insyaAlloh anda akan terbebas dari limit. 


namun jika sistem mengindikasi adanya fraud, maka sistem akan melaporkanya pada tim manual review untuk dilakukan cek secara manual,.


dan nantinya akan diputuskan apakah anda akan dibaned atau di bebaskan dari limit,.


kalo pengen tau selengkapnya sih liat saja di blognya google, ada kok, cari saja. kalo gak salah nopember 2019 an postinya.


mungkin itu saja sih untuk hal yang jangan dilakukan, lainya masih belum inget,

Ditulis Oleh Aqil